Ekonomi Desa Melesat? Ini Strategi Cerdas Banjarnegara Revitalisasi BUMDes


Ekonomi Desa Melesat? Ini Strategi Cerdas Banjarnegara Revitalisasi BUMDes
Kalau desa punya potensi, maka BUMDes adalah mesinnya. Tinggal bagaimana kita menghidupkannya dengan bahan bakar yang pas: kolaborasi, pendampingan, dan strategi tepat sasaran.
BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) bukan istilah baru, tapi kini kembali menjadi sorotan utama di Banjarnegara. Pemerintah kabupaten sadar bahwa desa adalah poros pembangunan ekonomi masa depan. Maka, BUMDes harus menjadi motor penggerak utama ekonomi lokal yang memanfaatkan segala potensi desa; baik pertanian, perikanan, pariwisata, atau lainnya.
Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, mengatakan bahwa BUMDes harus berani dan kreatif dalam mengelola potensi desa. “Kita tidak bisa menyamakan semua desa. Masing-masing punya karakter dan kekuatan berbeda,” ujarnya. Itulah kenapa pendekatannya harus spesifik dan berbasis potensi lokal.
Tidak berhenti di sana, Bupati Amalia juga menekankan pentingnya sinergi antara BUMDes dan koperasi desa yang akan dibentuk. Tujuannya? Agar pengembangan usaha bisa lebih terarah dan terukur, dengan peran aktif warga sebagai pelaku ekonomi.
Strategi Banjarnegara: Koperasi + Pemetaan Potensi = BUMDes Kuat!
Desa tidak bisa dipukul rata. Yang satu cocok wisata, yang lain kuat di pertanian. Maka, strategi Pemkab Banjarnegara jelas: gali potensi lokal, lalu kelola dengan cara yang relevan.
Dalam skema besar yang sedang digodok oleh Pemkab Banjarnegara, setiap desa diminta untuk memetakan potensi unik yang mereka miliki. Ini bukan soal ikut-ikutan, tapi soal menentukan arah usaha yang paling sesuai dengan sumber daya dan kondisi masyarakat desa.
Bupati Amalia menjanjikan bahwa Pemkab akan terjun langsung mendampingi BUMDes dalam menggali potensi dan mengembangkan ide usaha. Dengan kata lain, desa tidak dibiarkan berjalan sendiri. Bahkan, diversifikasi usaha BUMDes juga jadi agenda penting agar tidak bergantung pada satu sumber pendapatan saja.
Tujuan akhirnya adalah meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga. Dan jika semua ini berhasil, bukan tidak mungkin desa-desa di Banjarnegara menjadi contoh model pembangunan ekonomi berbasis komunitas.
Workshop Hebat: 266 Desa, 1 Tujuan, dan Inspirasi dari BUMDes Miliaran
Bukan hanya teori. Banjarnegara juga ajak desa belajar dari yang sudah sukses. Karena kadang, ilmu terbaik bukan dari buku, tapi dari yang sudah membuktikan.
Sebagai bentuk konkret dari strategi ini, Pemkab Banjarnegara menggelar workshop Tata Kelola BUMDes yang diikuti oleh 266 desa. Acara ini digelar di Sasana Bhakti Praja dan dibagi dalam 7 angkatan, dengan peserta utama adalah kepala desa dan ketua BUMDes.
Yang menarik, workshop ini tidak hanya membahas soal regulasi. Pemkab menghadirkan narasumber dari BUMDes sukses di Jawa Tengah dan DIY, yang sudah beromzet miliaran rupiah. Ini menjadi role model agar desa-desa lain bisa melihat dan meniru praktik terbaik.
Agung Yusianto, Inspektur Kabupaten Banjarnegara, berharap kegiatan ini bisa memberikan gambaran nyata kepada peserta tentang cara menjalankan BUMDes yang sehat secara hukum dan untung secara ekonomi. “Bukan hanya teori, tapi praktik nyata dari lapangan,” tegasnya.
BUMDes Bukan Sekadar Lembaga, Tapi Harapan Baru Ekonomi Desa
Dengan sentuhan strategi, kolaborasi, dan pendampingan, BUMDes bisa berubah dari sekadar formalitas menjadi ujung tombak ekonomi rakyat.
Yang dilakukan Banjarnegara ini bukan sekadar pelatihan atau seremoni. Ini adalah bagian dari langkah besar menuju kebangkitan ekonomi desa yang mandiri dan berdaya saing. Ketika BUMDes dikelola dengan baik, desa bisa menghasilkan pendapatan yang signifikan tanpa harus bergantung total pada pemerintah pusat.
Bahkan, lebih dari itu BUMDes bisa menciptakan ekosistem ekonomi lokal: dari produksi, distribusi, sampai konsumsi bisa terjadi dalam skala desa, melibatkan warga secara langsung. Koperasi desa sebagai mitra akan memperkuat sistem dan memperluas cakupan manfaat.
Semoga langkah berani dan terukur yang diambil oleh Banjarnegara ini bisa menginspirasi daerah lain untuk berinvestasi dalam kekuatan sejati bangsa yakni desa dan warganya sendiri.