Profil Desa Gumelem Wetan

Ketahui informasi secara rinci Desa Gumelem Wetan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Gumelem Wetan

Tentang Kami

Jelajahi Desa Gumelem Wetan di Banjarnegara, sebuah Desa Budaya yang kaya akan sejarah Mataram, pesona Batik Gumelem, dan tradisi Sadran Gede. Temukan wisata religi di Makam Girilangan dan kehangatan alami Pemandian Air Panas Pingit di desa ini.

  • Pusat Sejarah dan Religi

    Merupakan tanah perdikan era Mataram Islam dengan situs utama Makam Ki Ageng Giring di Girilangan yang menjadi pusat ziarah dan tradisi Sadran Gede.

  • Sentra Batik Gumelem

    Jantung dari kerajinan Batik Gumelem yang khas, dengan puluhan perajin yang melestarikan motif klasik sekaligus berinovasi, menjadi pilar ekonomi kreatif utama desa.

  • Potensi Wisata Terpadu

    Memadukan wisata budaya (batik, tradisi), wisata religi (Makam Girilangan), dan wisata alam (Pemandian Air Panas Pingit) yang dikelola dengan kearifan lokal.

Pasang Disini

Terletak di antara perbukitan yang subur di bagian tenggara Kabupaten Banjarnegara, Desa Gumelem Wetan, Kecamatan Susukan, menjelma menjadi sebuah kanvas hidup yang melukiskan perpaduan harmonis antara jejak sejarah kerajaan, geliat ekonomi kreatif dan kekayaan tradisi yang terus dijaga. Desa yang belum lama ini dinobatkan sebagai Desa Budaya pada tahun 2024 ini bukan sekadar sebuah unit administratif, melainkan sebuah destinasi yang menawarkan cerita tentang ketekunan, spiritualitas, dan kearifan lokal yang terwujud dalam setiap helai kain Batik Gumelem dan keramahan warganya.

Dengan pesona warisan leluhur yang kental dan potensi ekonomi yang terus berkembang, Gumelem Wetan menjadi representasi otentik dari desa di Jawa Tengah yang berupaya mentransformasikan kekayaan historis dan budayanya menjadi fondasi yang kokoh untuk menyongsong masa depan. Desa ini merupakan bukti nyata bahwa pelestarian adat dan inovasi ekonomi dapat berjalan beriringan, menciptakan identitas yang unik dan daya tarik yang kuat.

Jejak Sejarah Mataram dan Spiritualitas di Bukit Girilangan

Sejarah Gumelem Wetan tidak dapat dipisahkan dari narasi besar Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Wilayah ini diyakini sebagai tanah perdikan atau daerah otonom yang dihadiahkan oleh Panembahan Senopati, pendiri Kesultanan Mataram, kepada salah seorang abdi dalem setianya, Ki Ageng Gumelem (semula bernama Udhakusuma). Penugasan ini bertujuan untuk merawat dan menjaga petilasan Ki Ageng Giring, seorang tokoh spiritual yang berpengaruh dan dihormati, yang makamnya terletak di puncak Bukit Girilangan.

Kompleks pemakaman Girilangan hingga kini menjadi pusat kegiatan religi dan budaya di Gumelem Wetan. Situs ini tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir Ki Ageng Giring dan para demang (pemimpin) Gumelem tempo dulu, tetapi juga sebagai magnet bagi para peziarah dari berbagai daerah. "Keberadaan situs Girilangan adalah jantung dari desa kami. Ini bukan hanya tentang ziarah, tetapi tentang menghormati akar dan sejarah yang membentuk kami," ujar Arif Mahbub, Kepala Desa Gumelem Wetan, dalam sebuah kesempatan.

Bukit Girilangan sendiri menawarkan pengalaman spiritual yang mendalam. Dikelilingi oleh tembok bata kuno tanpa semen dan gerbang kayu berukir, situs ini memancarkan aura ketenangan. Perjalanan menuju puncak melalui jalan setapak menjadi bagian dari laku spiritual, di mana pengunjung dapat meresapi keheningan alam sembari mengenang jasa para leluhur. Warisan historis ini menjadi fondasi utama ditetapkannya Gumelem Wetan sebagai Desa Budaya, sebuah pengakuan atas komitmen masyarakat dalam merawat peninggalan adiluhung.

Geografi dan Demografi: Data Wilayah Gumelem Wetan

Secara geografis, Desa Gumelem Wetan terletak di Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada di jalur yang menghubungkan Banjarnegara dengan kabupaten tetangga.

Berikut ialah rincian data wilayah Desa Gumelem Wetan:

  • Luas Wilayah
    Berdasarkan data dari "Kecamatan Susukan dalam Angka 2024", luas wilayah Desa Gumelem Wetan ialah sekitar 9,73 km² (973,30 hektare), menjadikannya salah satu desa terluas di Kecamatan Susukan.
  • Batas Wilayah
    • Sebelah Utara: Desa Kedawung
    • Sebelah Timur: Desa Berta dan Desa Derik
    • Sebelah Selatan: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Kebumen
    • Sebelah Barat: Desa Gumelem Kulon
  • Jumlah Penduduk
    Data kependudukan terakhir dari Sistem Informasi Desa (SIDesa) Jawa Tengah per tahun 2020 mencatat jumlah penduduk sebanyak 10.476 jiwa, yang terdiri dari 5.342 laki-laki dan 5.134 perempuan. Data proyeksi terbaru dari BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kecamatan Susukan terus bertumbuh, mengindikasikan populasi Gumelem Wetan yang juga dinamis.
  • Kepadatan Penduduk
    Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk tersebut, kepadatan penduduk Desa Gumelem Wetan diperkirakan mencapai sekitar 1.076 jiwa per km².
  • Kode Pos
    53475

Wilayah desa ini didominasi oleh lahan persawahan, perkebunan, dan pekarangan yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertanian, menopang sebagian besar perekonomian lokal di samping industri rumah tangga.

Batik Gumelem: Mahakarya Seni dan Denyut Nadi Ekonomi

Berbicara tentang Gumelem Wetan tidak akan lengkap tanpa menyebut Batik Gumelem, sebuah warisan budaya yang telah menjadi ikon dan penggerak utama ekonomi kreatif desa. Keberadaan batik di wilayah ini diyakini telah ada sejak era Kademangan Gumelem pada abad ke-16, awalnya dibuat khusus untuk busana keluarga demang dan kerabatnya. Kini, industri batik telah merakyat dan menjadi sumber penghidupan bagi puluhan perajin.

Batik Gumelem memiliki karakteristik yang khas, baik dari segi motif maupun pewarnaan. Motif-motif klasik seperti Sidaluhur, Parikesit, dan Wangi Temurun masih terus diproduksi, masing-masing membawa filosofi dan makna mendalam. Motif Sidaluhur, misalnya, melambangkan harapan akan keluhuran budi dan kedudukan. Namun para perajin juga terus berinovasi dengan menciptakan motif-motif kontemporer untuk menjawab selera pasar yang dinamis.

Salah satu sanggar batik yang terkenal ialah "Batik Tulis Giat Usaha". Di tempat ini, para pengunjung dapat melihat secara langsung proses pembuatan batik tulis yang rumit, mulai dari nglengreng (membuat pola dengan lilin), nembok (menutup bagian kain), hingga pewarnaan dan lorod (menghilangkan lilin). "Kami berupaya menjaga keaslian proses, karena di situlah letak nilai dan jiwa dari batik kami," ungkap seorang perajin di sanggar tersebut.

Selain "Giat Usaha", terdapat pula "Batik Giri Alam" dan puluhan perajin mandiri lainnya yang tersebar di seantero desa. Pemerintah daerah dan berbagai pihak terus memberikan dukungan melalui pelatihan dan promosi untuk memastikan regenerasi pembatik terus berjalan dan pasar Batik Gumelem semakin meluas, bahkan hingga menembus pasar global.

Pesona Wisata Alam dan Tradisi yang Hidup

Potensi Gumelem Wetan tidak hanya berhenti pada sejarah dan batik. Desa ini juga diberkahi dengan potensi wisata alam dan tradisi budaya yang masih sangat hidup.

Pemandian Air Panas Pingit: Terletak di aliran Sungai Gumelem, Pemandian Air Panas Pingit menjadi destinasi favorit warga lokal maupun wisatawan. Sumber air hangat alami ini dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit kulit dan merelaksasi tubuh. Uniknya, pemandian ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan tidak memungut tiket masuk, hanya mengandalkan sumbangan sukarela dari pengunjung, menunjukkan kuatnya rasa kebersamaan warga.

Tradisi Sadran Gede: Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Gumelem (Wetan dan Kulon) menggelar tradisi Sadran Gede. Ritual ini merupakan wujud syukur dan penghormatan kepada para leluhur. Ratusan warga akan berbusana adat Jawa, membawa tenong (wadah makanan) berisi aneka hidangan tradisional, dan melakukan kirab budaya dari balai desa menuju kompleks makam Girilangan. Acara yang diisi dengan doa bersama ini memuncak pada prosesi makan bersama, menciptakan suasana keakraban dan gotong royong yang kuat. Berita mengenai tradisi ini pada Februari 2025 menunjukkan bahwa ritual ini terus dilestarikan sebagai daya tarik budaya utama.

Visi Menuju Desa Budaya yang Mandiri

Desa Gumelem Wetan, dengan segala kekayaan yang dimilikinya, berada di lintasan yang tepat untuk menjadi destinasi wisata budaya dan religi yang unggul di Banjarnegara. Penetapan sebagai Desa Budaya bukanlah puncak pencapaian, melainkan awal dari sebuah tanggung jawab besar untuk terus menggali, merawat, dan mengembangkan potensi yang ada.

Di bawah kepemimpinan yang progresif dan partisipasi aktif masyarakatnya, Gumelem Wetan terus berbenah. Harmonisasi antara pelestarian situs bersejarah Girilangan, inovasi berkelanjutan pada sentra Batik Gumelem, dan pengelolaan potensi wisata alam menjadi kunci utama. Gumelem Wetan ialah cerminan dari sebuah desa yang bangga akan masa lalunya, realistis dalam menghadapi tantangan masa kini, dan optimis dalam menenun masa depannya yang lebih cerah.